Selasa, 11 Agustus 2009

Kegunaan dan dampak yang ditimbulkan Mobile Banking dalam dunia perbankan


Kegunaan dan Dampak yang ditimbulkan Mobile Banking dalam Dunia Perbankan

Sistem informasi manajemen dan komunikasi di era globalisasi saat ini telah berkembang dengan begitu pesat dan sangat berguna bagi kinerja operasional suatu perusahaan ataupun perbankan. Teknologi informasi tersebut sangat membantu suatu perusahaan atau bank untuk memperoleh banyak keuntungan. Salah satu contoh nyata dari kemajuan teknologi yaitu sistem informasi teknologi mobile banking dalam dunia perbankan. Mobile banking merupakan salah satu inovasi baru yang dipakai oleh bank-bank besar yang ada di Indonesia maupun bank-bank di luar negeri.
Mobile Banking disingkat dengan M-Banking. Fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash.
Arti istilah Mobile Banking dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut atau disingkat dengan M-Banking. Fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash.
Arti istilah SMS Banking merupakan layanan yang disediakan Bank menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan , misalnya cek saldo, mutasi rekening dan sebagainya.
Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas M-Bankingnya baik berupa SIMtolkit (Menu Layanan Data) maupun sms plain (sms manual) atau dikenal dengan istilah sms banking.
Saat ini, aplikasi keuangan melalui perangkat genggam terdiri dari tiga jenis, yaitu layanan perbankan, yang merupakan teknologi lanjutan dari online banking, layanan pembayaran dalam skala domestik, dan layanan pembayaran atau transfer dalam skala internasional. Adopsi layanan mobile banking diperkirakan akan meluas di negara-negara maju, sementara layanan pembayaran baik domestik maupun internasional akan lebih berkembang di negara berkembang.

Penggunaan aplikasi ini dapat ditingkatkan di wilayah pedesaan dan memungkinkan masyarakat yang belum terlayani oleh sistem perbankan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.
Iptek sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan salah satunya adalah mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna meningkatkan daya saing era global. Peluncuran Muamalat Mobile yang memungkinkan seluruh masyarakat dapat menikmati layanan syariah melalui handphone masing-masing dengan cara yang mudah dan murah. “Mobile Muamalat yang dimaksud ialah kita bisa melakukan online dan realtime, ini merupakan kombinasi yang sempurna”.Ujar, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman. (humasristek)
Dengan diterapkannya sistem mobile banking semakin mempermudah kegiatan transaksi yang dilakukan oleh para nasabah. Dari istilah mobile banking dapat diartikan sebagai transaksi perbankan yang dapat dilakukan oleh suatu pihak melalui handphone atau mobile yang tentu saja dapat diakses setiap saat, kapan saja dan dimana saja. Sehinga seseorang tidak perlu lagi untuk datang secara fisik ke bank untuk melakukan transaksi keuangan.
Masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi finansial, seperti menabung, mengecek saldo, mengirim uang, membayar cicilan, barang dan jasa. Yang paling mendapat keuntungan dari implementasi layanan ini adalah kelompok masyarakat yang tidak memiliki rekening bank karena berbagai kendala, seperti geografis, infrastruktur, biaya, juga lainnya.
Teknologi Informasi tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Mulai dari wahana teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Sebagai contoh adalah seseorang dari Indonesia mengirimkan sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah di Australia, pada saat yang hampir bersamaan sianak langsung menerima uangnya lewat bank atau ATM. Perubahan harga saham sebuah perusahaan di Bursa Efek Jakarta hanya membutuhkan waktu kurang dari sepersepuluh detik untuk diketahui di Surabaya. demikian juga pertandingan sepak bola dunia di Jerman, pada waktu yang bersamaan bisa disaksikan dari seluruh dunia.
Ketersediaan informasi yang dapat diakses tanpa batas waktu secara “instant” melalui telepon rumah, telepon genggam, televisi, komputer, jaringan internet dan berbagai media elektronik, telah menggeser cara manusia bekerja, belajar, mengelola perusahaan, menjalankan pemerintahan, berbelanja ataupun melakukan kegiatan perdagangan. Kenyataan demikian seringkali disebut sebagai era globalisasi ataupun revolusi informasi, untuk menggambarkan betapa mudahnya berbagai jenis informasi dapat diakses, dicari, dikumpulkan serta dapat dikirimkan tanpa lagi mengenal batas-batas geografis suatu negara. Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi (disebut juga globalisasi).

Dalam dunia perbankan teknologi Internet (dunia maya) mulai menjadi trend dan bahkan sudah menjadi standar de facto. Internet Banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Pelayanan (servis) ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis ATM dan phone banking atau SMS banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak mengikuti trend ini karena telah merupakan bagian pelayanan prima (service excellence) dari suatu bank. Adanya tuntutan internet banking ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya. Keseluruhan tuntutan ini dapat diberikan oleh layanan internet banking.
(JAKARTA) - Layanan mobile banking (m-banking) sudah merebak. Di tengah geliat kesibukan kaum urban di perkotaan, fasilitas tersebut menciptakan ruang gerak lebih besar. Tak pelak, layanan itu mendukung setiap aktivitas perekonomian di masa mendatang. Merujuk survei dari lembaga riset keuangan internasional, 35% dari seluruh kegiatan on-line yang dilakukan di setiap rumah akan beralih ke layanan m-banking. Jumlah itu akan meningkat sebanyak 35 kali lipat dari data saat ini.

"Sebanyak 70% pengguna call center banking juga akan berpindah ke layanan m-banking. Secara bertahap, perkembangan teknologi m-banking juga akan memudahkan setiap transaksi penjualan," ucap Retail Banking Head Citibank, Meliana Sutikno, saat peluncuran kerjasama layanan m-banking dengan PT Indosat Tbk, Jumat (9/5), di Jakarta.
Sesuai data industri layanan telekomunikasi bergerak, institusi finansial akan lebih gencar menginformasikan produk layanannya melalui peralatan telekomunikasi bergerak. Produk yang disajikan adalah informasi dan layanan transaksi keuangan, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, manajemen akuntansi, maupun layanan pelanggan.
Transaksi m-banking sejak setahun terakhir hingga 2011 mendatang diproyeksikan akan tumbuh sebesar 2,7 miliar transaksi per tahun di seluruh dunia. Hal itu sejalan dengan inovasi layanan dari industri perbankan.

Di masa mendatang, transaksi keuangan diramalkan bakal menjadi produk perbankan paling populer yang diakses melalui telepon seluler. Nilai transaksi ini akan naik dua kali lipat setiap tahun di seluruh dunia, dan meningkat menjadi empat kali lipat setelah 2011.

Bahkan, sebuah lembaga riset, Juniper Research, memprediksi pengguna layanan perbankan via telekomunikasi bergerak tersebut akan melonjak hingga 10 kali lipat pada 2011 dibandingkan setahun lalu.

Diperkirakan, sebanyak 816 juta pelanggan akan memanfaatkan layanan serta produk perbankan melalui perlengkapan komunikasi bergerak mereka dalam tiga tahun mendatang.

China, India, Filipina, serta sejumlah negara di Eropa Barat, dipastikan memiliki pasar pengguna layanan m-banking terbesar di dunia. Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan jumlah pertumbuhan cukup besar. "Mengamati perkembangan ini, kita berminat ikut meramaikan tren m-banking di Indonesia," ujarnya.
INTERNET BANKING
Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung dengan ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan dengan menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit.
Internet merupakan informasi yang menghubungkan satu pengguna dengan pengguna lainnya dalam suatu jaringan informasi yang lebih luas lagi yang sering disebut sebagai cyberspace. Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi, bisnis dan organisasi lainnya. Internet sebagai wujud, konvergensi telematika (perpaduan teknologi komputer, media, dan teknologi informasi) telah menghasilkan kemudahan dalam mengatasi permasalahan geografis, sehingga berbagai aktifitas manusia tidak terhalang dengan jarak, ruang, dan waktu. Saat ini internet telah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer di dunia dengan pemakai lebih dari 100 juta orang.
Yang dapat dilakukan dengan Internet:
Berkomunikasi dan Bekerjasama
Mengakses Informasi
Diskusi
Memperoleh Informasi Baru
Hiburan
Transaksi Bisnis
Sedangkan bank (banking) dalam Ensiklopedia Manajemen dijelaskan sebagai sebuah lembaga keuangan yang berusaha dalam bidang penerimaan kewajiban-kewajiban keuangan, sehingga dapat meluaskan pemberian kreditnya. Fungsi Bank yang utama adalah :
1. Sebagai perantara kredit dalam arti melaksanakan tugas distribusi
2. Sebagai pencipta uang (money creation)
3. Sebagai pusat struktur keuangan yang kompleks secara nasional dan internasional.
Jadi internet banking yang juga dikenal dengan istilah online banking atau e-banking ini menurut situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.
Kehadiran internet banking membuat perubahan besar dalam layanan perbankan. Segala jenis transaksi yang dulu manual kini bisa diselesaikan tanpa mengenal ruang dan waktu lewat dunia maya. Ada yang bilang, fasilitas internet banking membuat nasabah seperti punya ATM pribadi. Segala jenis layanan perbankan bisa dilakukan sendiri seperti cek saldo, melihat daftar mutasi, pemindah bukuan (transfer rekening), melakukan pembayaran kartu kredit, tagihan telepon dan HP, listrik, PAM dan sebagainya kecuali yang langsung melibatkan uang tunai seperti penyetoran dan penarikan.
Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking. Penyelenggaraan Internet Banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya..
Dengan adanya internet banking, memberikan keuntungan antara lain:
1. Business expansion.
Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
2. Customer loyality.
Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.
3. Revenue and cost improvement.
Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.
4. Competitive advantage.
yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.
5. New business model.
Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian: front-end (yang berhubungan dengan nasabah) dan back-end (yang berhubungan dengan bank). Kedua bagian ini biasanya dipisahkan dengan firewall (bisa sebuah firewall atau beberapa firewall jika dibutuhkan keandalan dan kinerja yang sangat tinggi).
Bagian front-end merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan nasabah, yaitu yang menggunakan web browser sebagai user interface. Hal yang menarik untuk dibahas pada bagian front-end adalah disain dari interface yang memudahkan bagi pengguna. Perlu diingat bahwa nasabah memiliki latar belakang dan mekanisme akses yang beragam. Ada nasabah yang melakukan akses dari kantor dengan komputer desktop yang high-end, sementara itu ada nasabah yang menggunakan komputer biasa. Untuk itu disain jangan menggunakan grafik yang berlebihan dan susah untuk diakses.
Sisi back-end (dapur) merupakan hal yang terpenting. Implementasi di sisi back-end harus dapat memenuhi aspek-aspek yang disyaratkan (secara bisnis maupun secara teknis). Dari sisi back-end, terlihat adanya trend untuk menggunakan middleware, dimana sistem dipisahkan menjadi tiga aspek:
•Presentation layer
•Transaction layer
•Data (base) layer
Pemisahan di atas dilakukan untuk memudahkan implementasi dan mempercepat deployment aplikasi baru. Pendekatan layering ini mirip dengan layering di sisi network yang terbukti ampuh dalam dunia Internet. Implementasi yang ada saat ini sering sepotong-sepotong sehingga menyulitkan pengelolaan (management). Data tersebar di berbagai database yang terkait dengan aplikasi tertentu sehingga menyulitkan untuk mengintegrasikan data-data. Implementasi yang terpadu (integrated) akan memudahkan perusahaan di kemudian hari.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking harus memenuhi aspek-aspek sbb:
•Mudah meluncurkan aplikasi / produk / servis lain. Saat ini mungkin bank baru memikirkan Internet Banking. Akan tetapi di kemudian hari akan muncul layanan mobile banking, TV banking, dan berbagai layanan baru lainnya yang belum terbayang pada saat ini. Sistem yang ada harus dapat meluncurkan layanan ini dengan cepat. Time to market merupakan kunci utama dalam era digital ini.
•Scalability, baik dalam ukuran maupun dalam kecepatan. Sistem yang ada harus dapat melayani nasabah dalam jumlah kecil, misalnya ribuan orang, sampai ke nasabah dalam jumlah besar, misalnya belasan juta orang. Seringkali sistem yang dikembangkan hanya dapat bekerja untuk jumlah nasabah yang sedikit sehingga ketika servis menjadi populer dan nasabah mulai banyak menggunakan servis tersebut maka servis menjadi sangat lam bat.
•Dapat mengakomodasi platform / sistem yang berbeda-beda (heterogen). Multi-channel access merupakan paradigma yang harus didukung. Pada masa yang akan datang, layanan diharapkan dapat diakses dari berbagai platform; mulai dari datang ke counter, diteruskan dengan akses lewat Internet, dan kemudian diselesaikan melalui handphone.
•Memiliki sifat resilency, tahan bantingan dan cepat kembali ke kondisi semula jika terjadi masalah. Musibah tidak dapat diprediksi. Banjir, kebakaran, kerusuhan, dan berbagai hal lainnya dapat menyebabkan terhentinya layanan. Servis Banking (termasuk Internet Banking) harus dapat kembali menjalankan layanan dalam waktu sesingkat mungkin.
•Manageable. Sistem yang ada harus dapat dikelola dengan baik. Meningkatnya variasi dan kompleksitas dari layanan sering menyebabkan kompleksitas di sisi sistem yang mengimplementasikan layanan tersebut. Untuk itu sistem Internet Banking yang ada harus dapat dikelola (manageable). Jika tidak, sistem akan menjadi kacau balau dan tidak terkendali.
Untuk lebih melengkapi tulisan ini, penulis mengambil contoh nyata yaitu internet banking salah satu bank terbesar dan ternama di Indonesia yaitu BNI. Melihat pola hidup sekarang yang dikenal mobile era dan antar daerah/wilayah/negara yang “hampir tanpa batas”, BNI hadir memberikan solusinya melalui BNI Internet Banking, yang akan memberikan keuntungan yaitu:
1. Hemat waktu, melakukan aktivitas perbankan cukup menggunakan personal computer atau laptop yang dilengkapi dengan koneksi internet
2. Kapan saja, tak terbatas waktu untuk bertransaksi
3. Dimana saja, transaksi dapat dilakukan dari belahan dunia manapun selama ada akses Internet
4. Mudah, menu transaksi jelas dengan navigasi yang simple, walaupun baru pertama kali menggunakannya
5. Aman, dilengkapi sistem keamanan berlapis, yaitu Nasabah Pengguna melakukan akses dengan User ID dan Password BNI Internet Banking dan untuk melakukan transaksi finansial Nasabah Pengguna wajib menggunakan BNI e-Secure.
6. Satu akses untuk semua produk, dengan login hanya menggunakan User ID, Anda dapat sekaligus mengakses seluruh produk BNI yang Anda miliki dalam satu Customer Information File di BNI.
7. Registrasi mudah, melalui BNI ATM selanjutnya bisa langsung melakukan proses aktivasi Layanan BNI Internet Banking melalui www.bni.co.id yang hanya dilakukan satu kali.
Namun selain memiliki keuntungan-keuntungan tersebut di atas sebetulnya teknologi informasi dalam internet banking memiliki beberapa masalah antara lain:
•Sifat aplikasi web yang connect ionless. Banyak aplikasi web-based bersifat connect ionless sehingga agak sukar untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan sifat connection-oriented seperti aplikasi yang dibutuhkan oleh aplikasi dengan keamanan tinggi. Biasanya aplikasi yang membutuhkan keamanan melakukan authentication pada awal sesinya. Kemudian untuk selanjutnya, selama sesi tersebut, pengguna dapat memberikan perintah sesuai dengan level akses yang dimilikinya. Aplikasi semacam ini agak sukar (bukannya tidak bisa, namun lebih sukar) diimplementasikan dalam sistem yang memiliki sifat connectionless seperti kebanyakan aplikasi web.
•Tingkat keamanan yang dipertanyakan. Salah satu kendala dari layanan Internet Banking adalah ketidak-percayaan akan amannya layanan ini. Hal ini berlaku secara umum untuk layanan electronic commerce (e-commerce). Harapan dari aktivitas seperti ini adalah terjalinnya hubungan yang lebih akrab antara nasabah dengan bank syariah melalui karyawan-karyawannya. Jika sukses, bukan tidak mungkin nasabah yang terpuaskan tersebut akan menjadi juru kampanye bagi produk atau layanan bank syariah tersebut untuk komunitas atau lingkungan di mana ia tinggal (word of mouth campaign).

Sumber yang melengkapi:
http://hasan.sayanginanda.com
waspada.co.id
firianapurba.word.com
wimkhan.wordpress.com
total.or.id
informasimedia.blogspot.com
web.bisnis.com
ristek.go.id
jurnal.snydez.com
detiknet.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar