Senin, 22 Juni 2009

PERAN ICT

Peran ICT menurut Laporan Langsung dari Plenipotentiary Conference ITU 2006 di Antalya , Turki (3)
Peran ICT dalam Pembangunan
1. Perkembangan pesat ICT telah mampu merubah wajah dunia dan semakin mendorong proses globalisasi dan saling ketergantungan antar negara, dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, upaya-upaya memanfaatkan potensi ICT bagi pembangunan berkelanjutan dan pencapaian MDGs menjadi penting dalam rangka menciptakan global knowledge-based economy dan masyarakat informasi. ICT menjadi salah satu komponen dasar bagi upaya capacity building yang penting dicapai sebagai penunjang pembangunan dan tools for development .
2. ICT perlu dimanfaatkan sebagai sarana untuk membantu negara-negara yang termarginalisasikan oleh globalisasi dan menciptakan kesempatan ekonomi bagi penduduk miskin. Oleh karena itu perlu terus diperkuat upaya-upaya bersama dalam rangka menjembatani kesenjangan digital dan menjadikan ICT sebagai motor pembangunan bagi seluruh penduduk dunia. Tantangan yang berkaitan dengan digital divide harus diatasi dengan merubahnya menjadi digital opportunity . Enabling environment perlu diciptakan bagi peningkatan partisipasi dan akses kaum miskin bagi ICT, seperti pemberian insentif bagi warnet.
3. ICT juga perlu dimanfaatkan dalam membantu kemajuan pelaksanaan agenda pembangunan secara luas yang dihasilkan oleh konferensi utama dan KTT yang diselenggarakan PBB termasuk dalam pencapaian MDGs. Target 18 dari MDGs, yaitu “Cooperation with the private sector, make available the benefits of new technologies, especially information and communication” , memberikan kerangka kerjasama bagi upaya mengatasi tantangan dalam pencapaian target MDGs. Dalam kaitan ini, Goal 8 MDGs “Developing a global partnership for development” di bidang ICT perlu diwujudkan secara konkrit oleh stakeholders .
4. Sektor swasta telah memegang peranan yang semakin besar dalam penyediaan sumber-sumber pendanaan bagi pembangunan sarana, prasarana dan jaringan ICT. Mengingat sebagian besar penguasaan teknologi dan know-how berada di tangan swasta, perlu dijajagi berbagai mekanisme dan skema mengenai kemungkinan keterlibatan sektor swasta dalam penggunaan ICT bagi pembangunan, termasuk melalui kemitraan multistakeholders . Dalam kaitan ini, penciptaan enabling environment bagi investasi swasta, baik asing maupun domestik, sangat penting.
5. Selain itu, mengingat latar belakang perekonomian dan tingkat perkembangan ICT yang berbeda, perlu disusun best practices mekanisme pendanaan pemanfaatan ICT bagi pembangunan.
6. Upaya pengembangan ICT sebagai alat penunjang pembangunan masih menjadi kendala di tingkat nasional. Kesenjangan digital di masyarakat lokal membutuhkan upaya capacity building yang menciptakan kesempatan bagi pemanfaatan teknologi terkini dengan kemampuan lokal dan mengembangkan lebih lanjut bagi pencapaian kesejahteraan hidup untuk meningkatkan pendapatan bagi pembangunan.
7. Perolehan ODA bagi pengembangan ICT di negara-negara berkembang bukan merupakan suatu hal yang mudah. Dalam kaitan ini, strategi pengembangan ICT pada tataran nasional seyogyanya dapat diarusutamakan pada upaya pengentasan kemiskinan sehingga dapat menarik aliran donor internasional. Negara-negara berkembang juga perlu melakukan identifikasi prioritas, merancang program-programnya secara tersinergi dan terkoordinasi, serta mengembangkan kerjasama teknis Selatan-Selatan.
8. Berkaitan dengan bencana alam, perlu ditekankan mengenai penggunaan ICT for knowledge-based disaster management . Penggunaan ICT tersebut tidak hanya penting bagi upaya memperkirakan gempa dan tsunami tetapi juga dalam rekonstruksi wilayah pasca bencana. Dalam kaitan ini perlu kerjasama antar negara mengingat perkembangan ICT dan kemampuan penggunaan teknologi yang berbeda-beda. Selain itu, perlu adanya pengaturan khusus mengenai Intellectual Property Rights (IPRs) bagi teknologi penanganan bencana .
(Gatot S. Dewa Broto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar